Jangan Asal, Ini Hal yang Dilarang saat Mengecas Laptop agar Baterai Awet

Mengecas laptop mungkin terlihat seperti hal yang sederhana. Cukup colokkan charger ke stop kontak, hubungkan ke perangkat, lalu tunggu hingga baterai penuh. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Cara kita mengisi daya laptop ternyata sangat berpengaruh pada kesehatan baterai, performa perangkat, bahkan umur pakainya secara keseluruhan.

Banyak pengguna laptop tidak menyadari bahwa kebiasaan yang mereka anggap wajar, seperti membiarkan laptop terus-menerus terhubung ke listrik atau menggunakan charger tidak resmi, justru dapat mempercepat kerusakan baterai. Padahal, baterai adalah salah satu komponen paling vital sekaligus paling mahal untuk diganti.

Agar laptop tetap awet, penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari saat mengecas. Berikut adalah panduan lengkap mengenai do’s and don’ts ketika mengisi daya laptop, berdasarkan saran produsen resmi dan ahli teknologi.

Do: Hal yang Dianjurkan saat Mengecas Laptop

  1. Gunakan Charger Asli atau Resmi

Menggunakan charger bawaan atau charger resmi dari produsen adalah langkah pertama untuk melindungi laptop Anda. Charger asli dirancang sesuai kebutuhan daya perangkat, sehingga arus dan tegangan yang masuk benar-benar stabil.

Sebaliknya, menggunakan charger pihak ketiga yang tidak resmi berisiko memberikan daya yang tidak sesuai. Akibatnya, baterai bisa cepat rusak, port pengisian longgar, hingga motherboard terbakar. Selain itu, risiko korsleting dan overheating juga meningkat. Maka dari itu, selalu gunakan charger asli atau produk resmi yang direkomendasikan produsen.

  1. Cas di Permukaan Keras dan Rata

Posisi laptop saat dicas juga tidak boleh asal. Hindari meletakkan laptop di atas bantal, kasur, atau sofa karena permukaan empuk bisa menahan panas dan menghambat sirkulasi udara.

Laptop yang dicas di permukaan empuk akan cepat panas karena udara dari kipas pendingin tidak bisa keluar maksimal. Panas berlebih ini bisa merusak prosesor, baterai, hingga komponen internal lain. Solusi paling aman adalah mengecas laptop di atas meja, lantai keras, atau permukaan datar yang memungkinkan sirkulasi udara lancar.

  1. Hindari Suhu Ekstrem

Suhu ruangan saat mengecas juga memengaruhi kesehatan baterai. Jika terlalu panas, baterai bisa menggelembung atau lebih cepat menurun kualitasnya. Jika terlalu dingin, kapasitas baterai bisa berkurang sementara, bahkan proses charging tidak optimal.

Idealnya, laptop dicas di ruangan dengan suhu normal, bukan di bawah sinar matahari langsung, di dalam mobil yang panas, atau di tempat dengan suhu beku.

  1. Perhatikan Kesehatan Baterai

Banyak orang menunggu baterai benar-benar habis sebelum mengisi ulang. Padahal, kebiasaan ini justru mempercepat kerusakan baterai. Idealnya, mulai mengecas saat baterai di bawah 20% dan hentikan saat mencapai 80–90%.

Beberapa produsen bahkan sudah menyarankan pola ini untuk memperpanjang siklus hidup baterai. Beberapa laptop modern juga menyediakan fitur battery care yang membatasi pengisian hanya sampai 80%.

  1. Waspadai Baterai Menggelembung

Jika casing laptop terasa menonjol atau baterai terlihat mengembung, jangan abaikan. Ini adalah tanda serius bahwa baterai sudah rusak. Kondisi ini berbahaya karena baterai bisa bocor, meledak, atau terbakar.

Langkah terbaik adalah segera mematikan laptop, melepas charger, dan membawanya ke service center resmi. Jangan mencoba menusuk atau menekan baterai karena sangat berisiko.

 

Don’t: Hal yang Harus Dihindari saat Mengecas Laptop

  1. Hindari Mengecas saat Laptop Dipakai Berat

Menggunakan laptop untuk aktivitas berat seperti gaming, rendering video, atau multitasking intensif saat dicas dapat meningkatkan suhu perangkat secara ekstrem. Kombinasi beban kerja berat dan pengisian daya membuat sistem pendingin bekerja lebih keras, sehingga komponen lebih cepat aus.

Jika memungkinkan, lakukan aktivitas berat saat baterai sudah penuh, lalu isi ulang kembali ketika laptop dalam keadaan idle atau hanya digunakan untuk aktivitas ringan.

  1. Jangan Cas di Pangkuan

Meletakkan laptop di pangkuan saat dicas terlihat praktis, tapi berbahaya. Panas dari bawah laptop akan terperangkap karena aliran udara terhalang. Akibatnya, perangkat mudah overheating.

Selain berbahaya bagi laptop, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi kesehatan pengguna karena paparan panas dalam waktu lama. Lebih aman gunakan meja, cooling pad, atau permukaan keras lain saat mengisi daya.

  1. Jangan Dibiarkan Tersambung Terus-Menerus

Meskipun laptop modern memiliki fitur pemutus arus otomatis saat baterai penuh, membiarkan perangkat terus terhubung ke listrik tetap tidak disarankan. Hal ini dapat mempersingkat umur sel baterai karena siklus pengisian terus tertekan.

Biasakan mencabut charger setelah baterai penuh. Jika laptop Anda memiliki fitur battery protection, aktifkan agar pengisian bisa berhenti otomatis di kisaran 80–90%.

  1. Jangan Gunakan Charger Rusak

Charger dengan kabel terkelupas, port longgar, atau adaptor berbau hangus sebaiknya segera diganti. Charger yang rusak bisa menyebabkan pengisian tidak stabil, menimbulkan arus pendek, bahkan memicu kebakaran.

Gunakan charger dalam kondisi prima dan simpan dengan rapi agar tidak mudah rusak. Hindari menggulung kabel terlalu kencang atau menekuknya dengan kasar.

  1. Hindari Overcharge Jangka Panjang

Meski fitur overcharge protection sudah banyak tersedia, membiarkan laptop dicas semalaman atau berhari-hari tetap dapat mengurangi kapasitas maksimal baterai.

Untuk menjaga baterai awet, biasakan mencabut charger saat daya sudah sekitar 90%. Mulai isi ulang lagi ketika baterai turun ke kisaran 20%. Pola ini akan membantu memperpanjang umur pakai baterai hingga bertahun-tahun.

 

Kesimpulan

Mengecas laptop memang terlihat sepele, tapi kebiasaan yang salah bisa berdampak fatal bagi perangkat. Mulai dari baterai cepat drop, overheating, hingga kerusakan komponen internal yang biayanya tidak murah untuk diperbaiki.

Hal sederhana seperti menggunakan charger asli, mengecas di permukaan rata, hingga menghindari overcharge bisa sangat berpengaruh terhadap keawetan laptop. Begitu juga dengan kebiasaan buruk seperti mengecas sambil bermain game berat atau membiarkan laptop terhubung terus-menerus ke listrik, sebaiknya segera dihindari.

Dengan mengikuti panduan do’s and don’ts ini, Anda bisa memperpanjang umur baterai dan menjaga performa laptop tetap optimal untuk jangka panjang. Ingat, merawat baterai bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan Anda sebagai pengguna.